Petikan dari http://episodeperjuangan.blogspot.com/
Ust Nasruddin Hassan Tantawi
Tapi realitinya tidaklah sebagaimana apa yang saya sebutkan tadi . Ada sahabat yang bersedia menjadi sahabat kita tanpa mengira suka atau dukanya . Saat perlu ia hadir, saat buntu ia mampir. Susah kita resah dia, sakit kita letih dia, sukar kita payah dia , senang kita tenang dia , bahagia kita gembira dia . Demikianlah indahnya bersahabat .
Namun ada kalanya kita berdepan dengan musuh. Sering mencari salah dan silap kita justeru itulah pelurunya untuk menembusi jantung hati kita . Bukanlah sukar mereka mahu memahami kita tetapi sengaja buat - buat tidak faham lalu bertindak melulu dan mempertikai apa jua yang lahir dari kita . Tidak tergaris wajah sayang dan kasih sebaliknya apa yang terhambur ialah kebencian dan dendam kesumat .
Lebih malang , kita bertemu kawan atau sahabat pada nilai pertamanya tetapi pantang mendapat kesempatan, segala kepercayaan diragut dan segala kesetiaan dinodai tanpa rasa simpati biarpun sekelumit. Dia boleh tipu kita tanpa berkerut kening . Dia tergamak menikam kita walau dari arah belakang .
Sahabat saya kata , orang macam ni tak ubah seperti umang - umang . Mulanya kelihatan seperti berkawan dengan kerang atau spesis siput kemudiannya rumah [ cengkerang ] siput atau kerang itu akan diambil setelah ianya dibunuh . Wallahua'alam bis sowab .
Saya tidak pernah melihat umang - umang merampas rumah siput atau kerang tetapi yang saya pasti cengkerang umang - umang itu saling tidak tumpah milik spesis siput atau kerang.
Harapnya tiadalah sahabat - sahabat ku menjadi umang - umang atau tidaklah pula aku menjadi umang - umang kepada sahabat - sahabat ku . Biarlah persahabatan kian erat dan ukhuwwah kian bersemadi .
"Sungguh Indah hari - hari yang dilalui dengan ketenangan . Kemudiannya ianya menjadi modal dan energy baru untuk turun semula ke medan berdepan dengan musuh - musuh Islam , lalu menjulang panji perjuangan"
No comments:
Post a Comment